Selasa, 22 Maret 2011

Hara-Kiri Part 1

Raise your hand if you ever heard about hara-kiri??
Yep, hara-kiri or formally known as seppuku adalah sebuah ritual kebudayaan bunuh diri yang berlaku dikalangan kasta samurai atau kasta ksatria Jepang pada zaman dahulu. Dalam Kodansha Encyclopedia of Japan, ”hara-kiri is Japanese ritual suicide by self disembowelment”(ritual bunuh diri warga jepang dengan cara merobek perut sendiri) hara-kiri yang berasal dari kata hara (perut), dan kiru (memotong / menusuk) disebut sebagai Jalan yang ditempuh oleh seorang samurai, yang lebih memilih untuk mati secara terhormat.
Apa yang kemudian mendjadikan seppuku atau hara-kiri menjadi pilihan bagi samurai?  Alasan mendasar adalah pengkultusan terhadap “bushido” atau semangat keksatriaan. Jadi seppuku dianggap sebagai penjagaan terhadap harga diri dengan mati secara terhormat. Bahkan diyakini dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan oleh para samurai.
Peristiwa seppuku yang paling terkenal dikalangan samurai adalah kisah “47 ronin (baca: roning) yakni samurai yang tidak bertuan (masterless samurai). Seperti yang dikisahkan dalam Kodansha Encyclopedia of Japan, Ke 47 samurai itu sepakat untuk melakukan hara-kiri setelah mereka membunuh Kira Yoshinaka (Kotsuki no Suke) yang mereka anggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas meninggalnya tuan atau pimpinan mereka, Asano Naganori (Asano Takumi no Kami).
Menurut Edwin O. Reischauer (1990 : 168-169), seppuku dalam arti murni dalam kejadian-kejadian tertentu masih dipraktekkan oleh warga jepang, terutama di kalangan angkatan perang Jepang-Rusia, Jendral Nogi Maresuke dan istrinya melakukan seppuku dengan maksud untuk mengikuti tuan mereka, yakni kaisar Meiji ke alam baka. Hal ini disebut Junshi atau kesetiaan sampai mati, ketika majikan mereka wafat, mereka memilih untuk mengikuti jalan sang majikan dengan harakiri.
So, in a simple word (bukan berarti menyederhanakan maknanya), hara-kiri or seppuku means suicide for holding the pride. Memilih untuk mati daripada menjual harga diri atau menanggung malu atas kesalahan yang dilakukan. Atau memilih mati untuk alasan loyalitas serta kesetiaan.
Here it is! The part 1 about hara-kiri…next time I’ll tell u about the ceremony and the other things..
Have a nice day y’all
*C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar