Sabtu, 31 Desember 2011

Contagion, the 'other' end of the world

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
How are you? Hope every thing goes fine...
This time, saya bukan mau curhat or anything else, saya akan memberikan preview tentang sebuah film berjudul CONTAGION..

Contagion dari judulnya mungkin kita sudah bisa menebak ke arah mana film ini akan berjalan. Sutradara Steven Soderbergh ( ocean’s trilogy, traffic) menggambarkan ketakutan dan kepanikan global yang disebabkan oleh sebuah wabah penyakit yang menyebar dengan cepat. Soderbergh menggunakan sederet cast mumpuni untuk mendukung film nya kali ini, mulai dari Matt Damon, Gwyneth Paltrow, Kate Winslet, Jude Law, Marion Cottilard dan Laurence Fishburne.

Dimulai dengan Beth Emhoff (Paltrow) yang pulang ke mineapolis setelah perjalanan bisnis di Hongkong merasa kurang enak badan. Dengan perkiraan hanya jetlag, suami Beth, Mitch (Damon), harus dikejutkan dengan kematian istrinya dua hari kemudian tanpa ada penjelasan apa pun mengenai penyakit apa yang di derita istrinya. Selang berapa lama, gelaja yang sama mulai menyerang berbagai orang di penjuru dunia. Ketakutan dan kepanikan mulai melanda masyarakat dunia. “Apa ini? Apa yang sedang terjadi?”

Kate winslet memerankan sosok dokter Erin Mears yang mencoba mencari asal penyakit. Dibawah arahan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) yang di kepalai dr. Ellis Cheever (Laurence Fishburne). Sementara staf CDC di amerika bekerja keras mencari penyebab penyakit ini, WHO juga memulai pergerakan yang dilakukan oleh ahli epidemi, dr. Leonora Orantes (Marion Cottilard) dengan memetakan dan menghubungkan titik-titik penyebaran penyakit guna menelusuri sumber virus yang paling awal, sekaligus mencari korban paling pertama.

Soderbergh dan penulis skrip, Scott Z. Burns, mencoba menghadirkan sebuah science but not fiction tentang bagaimana wabah penyakit bisa menimbulkan kepanikan dan ketakutan global melalui hal-hal sepele seperti gagang pintu, tombol lift, bahkan hanya melalui berjabat tangan. Ide sederhana tentang bagaimana rapuhnya manusia di tempat umum. Berbicara dengan siapa, duduk disebelah siapa, menyentuh siapa. Kedua sines ini lalu berspekulasi bagaimana jika hal simpel tersebut bisa berujung kepada sesuatu yang lebih parah? Dan bagaimanaa jika penyebarannya begitu cepat sehingga menjangkau seluruh dunia? Ketakutan lebih ditambahkan dengan ketidak tahuan siapa yang sedang mengidap dan siapa yang selanjutnya akan terkena?

Selama proses pengerjaan film ini, seluruh cast dan kru lebih sadar apa yang disentuh dan apa yang disentuh orang sekitar mereka. Mereka lebih memilih melakukan fist bump instead of shaking hands.
Now, after read this just wash your hand!

*C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar